Waktu, teramat cepat berlalu, teramat cepat menghilang, teramat cepat menjauh.Tak sadar bahwa setiap matahari membenamkan dirinya, di sanalah waktu kita berkurang satu hari.Tak sadar bahwa setiap selepas bangun tidur, di sanalah waktu kita sudah hilang satu hari.Bukanlah manusia yang mengejar waktu, tapi waktu yang mengejar manusia, karena begitu terbatasnya waktu yang diberikan oleh Sang Pencipta.Dan mudah-mudahan dari waktu yang sedikit yang diberikan oleh Allah Swt kepada kita dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
MunGkin SepenGgalan Bait puIsi di atas aKan menYAdarkan Kita daRi LamuNan teNtang ArtI menGApa ManUSia dIciPtakaN denGaN waktu Yang Terbats iNi,,Andai waktu Kita Tarik sebagai garis lurus, laLU kita taruh di atasnya usia manusia rata-rata berkisar antara 60-70 tahUn. Kemudian kita Letakkan usia dunia yang Menurut para aHli sudah berumur jutaan (Bahkan Miliar tahun, daRI zaman'y nabi adam smapai Sekarang) yang lalu. Kita akn melihat usia manusia jika dibandingkan dengan usia Dunia ini hanyalah setitik noktah dalam garis panjang jutaan kilo meter.
Renungkan juga manusIa2 yang sudah meninggalkan dunia ini, liHat betapa singKat mereKa hiduP di Dunia jika dibandingkan dengan waktu yang mereka habiskan di alam kubur mereka. Kita ambil contoh misalnya saja manusia yang hidup di jaman nabi Muhamad SAWyang meninggal sekitar 14 abad yang lalu. Artinya, masa kematian mereka di alam kubur ternyata jauh lebih lama dibandingkan masa kehidupan mereka yang berkisar hidup selama 60-70 tahun. Lalu bagaimana jika membandingkan umur manusia di sunia dengan umur akhirat yang tidak berujung alias KEKAL ABADI..
SunGguh Waktu saNgatlah SingKat,, Karena itu DAlam Q.S Al-BAqarah;126 dan Q.S. Al-Imran; 197 ALLAH SWT menyatakan bahwa keseNAngan yang dirasakan oleh orang KAFIR itu sesungguhnya sedikit dan singKat tentu jika dibandingkan dengan siksaan yang diterima di akhirat yang kekal dan sangat berat. Sebaliknya, penderitaan seorang MUKMIN akibat mempertahankan KEIMANAN dan MEMPERJUANGKan AGAMA ALLAH juga amat ringan dan singkat jika dibandingkan dengan blasan yang bakal didapat diakherat yang jauh lebih beardan abadi.
Oleh karena itu, masuk akal jika ulama sebesar IMAM AHMAD BIN HANBAL yang sudah renta rela menghabiskan sisa umurnya dipenjara dan terus menerus dicambuk hanya demi mempertahankan akidahnya. Masuk akal juga jika IMAM IBN TAYIMIAH lebih suka dijebloskan ke penjara berkali-kali demi membela agama ISLAM yang beNAr. MASuk akal juga jika pengemban dakwah dan pejuang agama lebih memilih untuk dihinakan, dipenjara, disiksa, bahkan rela dihukum mati ketimbang harus mengorbankan akidahnya dan meningglkan dakwahnya. Lantas, Bagaimana dengan Kita ??? Sudahkah Kita menGhargai waKtu dan menGahabiskan siSa waktu ini demI berdaKwah MemperjuaNGakan AGAMA ALLAH yang beNAr. ALLAHUAKBAR..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar