Senin, 28 Maret 2011

Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK) VI

LAPORAN PPTK BULAN DESEMBER 2010

Arah kebijakan Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia kelautan dan Perikanan (BPSDMKP) yakni “Mengembangkan KAWASAN MINAPOLITAN dengan usaha yang bankable” dengan tujuan untuk mendorong percepatan pengembangan wilayah dengan kegiatan perikanan sebagai kegiatan utama dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dengan mendorong keterkaitan desa dan kota dan berkembangnya sistem dan usaha minabisnis yang berdaya saing berbasis kerakyatan, berkelanjutan (tidak merusak lingkungan) dan terdesentralisasi (wewenang berada di Pemerintah Daerah dan Masyarakat) di Kawasan Minapolitan. Dengan berkembangnya sistem dan usaha minabisnis maka di Kawasan Minapolitan tersebut tidak saja dibangun usaha budidaya (on farm) saja tetapi juga off farm nya yaitu usaha minabisnis hulu (pengadaan sarana perikanan) dan jasa penunjangnya, sehingga akan menggurangi kesenjangan kesejahteraan pendapatan antar masyarakat, mengurangi kemiskinan dan mencegah terjadinya urbanisasi tenaga produktif, serta akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Minapolitan terdiri dari kata mina dan kata politan (polis). Mina berarti ikan dan Politan berarti kota, sehingga Minapolitan dapat diartikan sebagai kota perikanan atau kota di daerah lahan perikanan atau perikanan di daerah kota. Dalam pedoman ini, yang dimaksud dengan 'minapolitan’ adalah kota perikanan yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya system dan usaha perikanan serta mampu melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan ekonomi daerah sekitarnya. Kota perikanan dapat merupakan kota menengah, atau kota kecil atau kota kecamatan atau kota perdesaan atau kota nagari yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang mendorong pertumbuhan melalui pengembangan ekonomi, yang tidak terbatas, sebagi pusat pelayanan sektor perikanan, tetapi juga pembangunan sektor secara luas seperti usaha perikanan (on farm dan off farm), industri kecil, pariwisata, jasa pelayanan dll.
Kota perikanan (minapolitan) berada dalam kawasan pemasok hasil perikanan (sentra produksi perikanan) yang mana kawasan tersebut memberikan kontribusi yang besar terhadap mata pencarian dan kesejahteraan masyarakatnya. Selanjutnya kawasan perikanan tersebut (termasuk kotanya) disebut dengan kawasan minapolitan.
Sehubungan dengan itu, kota Bitung diharapkan menjadi sebuah kota perikanan (minapolitan) dengan sentra produksi perikanan berada di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, sebagai pusat pelayanan sektor perikanan, juga pembangunan sektor secara luas seperti usaha perikanan (on farm dan off farm), industri kecil, pariwisata, jasa pelayanan sehingga dampaknya memberikan kontribusi yang besar terhadap mata pencarian dan kesejahteraan masyarakatnya yang ada di wilayah sekitar PPS Bitung,
Pengembangan kawasan MINA POLITAN mengutamakan peran aktif masyarakat dengan fasilitasi pemerintah yang konsisten dan arif mengelola SDA untuk kesejahteraan masyarakat. Pada posisi ini sistem penyuluhan akan mengambil peran, dan Penyuluh Perikanan selaku ujung tombak dalam mensukseskan program Mina Politan tersebut. Oleh karena itu, sebagai upaya awal pemenuhan kebutuhan Penyuluh Perikanan Pusat maka direkrut Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK) di wilayah kerja Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung dalam rangka optimalisasi penyuluhan sebagai implikasi kebutuhan di lapangan dan sebagai dinamisator untuk mendampingi pengembangan kawasan Mina Politan dan menjadikan PPS Bitung sebagai sentra perikanan di Kota Bitung.
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung sebagai fasilitator dan regulator kegiatan usaha perikanan, telah berhasil menarik investor baik swasta maupun perorangan untuk berusaha dan berinvestasi di dalam kawasan pelabuhan.

Pelaksanaan kegiatan oleh kami selaku Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak di bulan Desember 2010 adalah ikut menghadiri Rapat koordinasi penyuluh perikanan se-kota Bitung yang membahas tentang Penentuan Rencana Kerja Penyuluh Perikanan di Kota Bitung Tahun Anggaran 2011, tepatnya pada hari senin tanggal 03 Desember 2010. Kami juga ikut dalam kegiatan ’arisan penyuluh’ yang dilakukan pada hari kamis tanggal 16 Desember 2010, dimana kegiatan ini merupakan pertemuan rutin bulanan yang dilakukan oleh semua penyuluh (Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) sebagai wadah komunikasi, pertukaran informasi pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan sekaligus mempererat persaudaraan penyuluh di kota bitung. Output dari kegiatan ini yaitu diperolehnya informasi tentang program penyuluhan di Kota Bitung untuk tahun 2011.
Selain itu juga, kamipun ikut terlibat dalam kegiatan “Bersih-Bersih Pantai” untuk memperingati Hari Nusantara ke -11 yang jatuh tanggal 13 Desember 2010. Dalam rangka memperingati Hari Nusantara ke -11 yang jatuh tanggal 13 Desember 2010, seluruh pegawai PPS Bitung bersama warga sekitar komplek PPS Bitung menggelar kegiatan Bersih-Bersih Pantai. Peserta yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Kontrak PPS Bitung melakukan penyisiran dan membersihkannya dari sampah-sampah yang berserakan di sepanjang pantai dan dermaga Pelabuhan Bitung. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 10 Desember 2010, dimulai pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.00. WITA. Saat ini kondisi Kawasan Pantai Pelabuhan Bitung cukup memprihatinkan dengan banyaknya sampah yang berserakan akibat dari aktivitas nelayan yang melakukan kegiatan penangkapan ikan tanpa memperhatikan kondisi lingkungan sekitar. Kurangnya perhatian para nelayan atau warga sekitar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sehingga membuat kondisi disepanjang Pantai dipenuhi sampah yang berserakan.
Oleh karena itu, dengan semangat Hari Nusantara ke -11 yang jatuh tanggal 13 Desember 2010, seluruh pegawai PPS Bitung bersama warga sekitar komplek PPS Bitung menggelar kegiatan “Bersih-Bersih Pantai” di sepanjang Dermaga Pelabuhan Bitung.

Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK) V

LAPORAN PPTK BULAN NOVEMBER 2010

Pelaksanaan kegiatan oleh kami selaku Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak di bulan November 2010 adalah diikutsertakan bergabung dalam kepanitiaan pada kegiatan Training Program Implementation Value Capture Fisheriies (VALCAPFISH). Valcapfish adalah kerjasama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (Ditjen Perikanan Tangkap, Ditjen Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan, dan Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan) bersama Wageningen Internation Center For Development Inovation dalam bidang penanganan dan pengolahan hasil tangkapan ikan yang baik.
Kegiatan Valcapfish dimaksudkan agar produk perikanan di Indonesia akan menjadi lebih baik lagi mutunya, sehingga lebih mempunyai daya saing baik pasar dalam dan luar negeri, khususnya pasar ke Masyarakat Eropa. Melalui kegiatan ini diharapkan para nelayan dan inspektor perikanan dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menangani ikan secara baik dan teknis inspeksi mutu di Kapal Perikanan dan Pabrik Pengolahan Ikan.
Kegiatan Valcapfish ini meliputi 5 (Lima) tahap kegiatan sebagai berikut :
 Fase 1 : Inception/ Intraduction yang dilaksanakan di Jakarta dari
tanggal 16 – 19 November 2009
 Fase 2 : Bench Marking Visit ke Malaysia (21 – 26 Maret 2009)
Orientation Visit ke Belanda (12 – 25 April 2010)
 Fase 3 : Training Frame Work Implementation
Trining Of Trainer II (6 – 11 Juni 2010) bertempat di PPS Nizam Zachman Jakarta, Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhan Ratu tanggal 4 sampai dengan 10 Agustus 2010.
 Fase 4 : Training Implementation telah dilaksanakan tanggal 3 – 8
Agustus 2010 di Pelabuhan Perikanan Nusantara Bondong, Jawa Timur dan Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari tanggal 24 sampai dengan 26 Oktober 2010.
Pada Pada tanggal 22-25 Novemebr 2010 dilaksanakan secara paralel Training Implementation di PPS Bitung dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan, Jawa Tengah.
Untuk tahun 2011 direncanakan Kegiatan Pelatihan Valcapfish akan dilaksanakan di 19 Pelabuhan UPT Pusat.
 Fase 5 : Establishment Of Center Of Excellent yang direncanakan akan
dilaksanakan pada tahun 2011

Pelaksanaaan Kegiatan Training Program Implementation VALCAPFISH dilaksanakan pada tanggal 22 - 25 November 2010 di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung. Pelatihan ini diikuti oleh 25 orang yang terdiri dari nelayan kapal yang menggunakan alat tangkap Purse Seine, Pole and Line, dan Hand Line. Semua peserta nelayan berasal dari wilayah Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung. Disamping itu, terdapat juga peserta pelatihan Fish Inspector yang di ikuti oleh 15 orang terdiri dari pengawas mutu di PPS Bitung, P2SDKP, Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, Dinas Perikanan Kota Bitung, Dosen Pengajar Akademi Perikanan Bitung, dan Pabrik Pengolahan Ikan yag ada di Kota Bitung. Pelatihan dibuka oleh Kepala Pelabuhan perikanan Samudera Bitung (Ir. Mian Sitanggang, MBA).

Pelatih yang memberikan materi dalam kegiatan pelatihan ini berjumlah 5 (lima) orang yaitu : Ir. Samuel Hamel, M.Si (Direktur Akademi Perikanan Bitung), Suharto, S.Pi, M.Si (Lektor Kepala Kelompok Fungsional, STP Jakarta), Lumpat Sormin, A.Pi (Kepala Bagian Tata Usaha, PPS Bitung), Iketut Sumandiarsa, S.St.Pi (Pelaksana Subbagian TU, STP Jakarta), dan Lukman Nur Hakim, S.Pi (Staf Direktur Pelabuhan, Jakarta).

Kurikulum/ materi pelatihan yang diberikan berupa meteri di dalam kelas dan praktek di luar. Adapun materi yang diberikan di dalam kelas yaitu : Penanganan Ikan yang baik di atas Kapal dan saat Pembongkaran (Fish handling on board and offloading), Personal Higine (Personal Hygiene), Penilaian Mutu Ikan secara organoleptik (Identification of fish quality by using organoleptic testing), dan Metode pengesan ikan (Fish icing method).

Sedangkan praktek yang dilakukan yaitu : Praktek penilaian organoleptik ikan (Exercise in assessing organoleptic of fish), Praktek Penanganan Ikan yang baik di atas Kapal dan saat Pembongkaran (Practical of Good Handling on Board and during unloading), dan Praktek Penilaian Mutu Ikan secara organoleptik (Identification of fish quality by using organoleptic testing (continuation).

Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK) IV

Pelabuhan Perikanan adalah Unit Pelaksanaan Teknis dibidang pelabuhan perikanan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dipimpin oleh seorang Kepala Pelabuhan. Pembangunan PPS Bitung dicanangkan pada tanggal 18 Juli 2001 oleh Presiden RI Abdulrahman Wahid, peletakan batu pertama pelaksanaan pembangunan oleh Walikota Bitung tanggal 16 September 2002. Pembangunan dimulai tahun 2002 dengan membangun fasilitas dermaga , gedung kantor Pelabuhan, Tempat Pelelangan ikan, jalan, kios, dan lahan seluas 4,6 Ha. Ujicoba operasional pelabuhan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Rochmin Dahuri, pada tanggal 10 september 2004. Tanggal 10 Desember 2005 ditetapkan sebagai Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung melalui SK. Menpan No.B/2712/M.Pan/12/2005 dan diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Pacitan Jawa Timur pada tanggal 29 Desember 2007 dan Peningkatan status PPN Bitung menjadi PPS Bitung pada tanggal 06 Oktober 2008 melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.19/MEN/2008 sampai saat ini.
Visi dan Misi Pelabuhan Perikanan (PPS) Bitung adalah ”Terwujudnya Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung Sebagai Pusat Pertumbuhan dan Pengembangan Ekonomi Perikanan Tahun 2014”. PPS Bitung mempunyai tugas melaksanakan fasilitas produksi dan pemasaran hasil perikanan diwilayahnya, pengawasan pemanfaatan sumber daya ikan untuk pelestariannya, dan kelancaran kegiatan kapal perikanan, serta pelayanan kesyahbandaran dipelabuhan perikanan. PPS Bitung mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perencanaan, pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian serta pendayagunaan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan.
2. Pelayanan teknis kapal perikanan dan kesyahbandaran dipelabuhan perikanan.
3. Pelayanan jasa dan fasilitasi usaha perikanan.
4. Pengembangan dan fasilitasi penyuluhan serta pemberdayaan masyarakat perikanan
5. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi diwilayahnya untuk peningkatan produksi, distribusi dan pemasaran hasil perikanan
6. Pelaksanaan Fasilitasi publikasi hasil riset, produksi, dan pemasaran hasil perikanan di wilayahnya
7. Pelaksanaan fasilitasi pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari
8. Pelaksanaan pengawasan penangkapan sumberdaya ikan, dan penanganan, pengolahan, pemasaran, serta pengendalian mutu hasil perikanan.
9. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data perikanan, serta pengolahan system informasi.
10. Pelaksanaan urusan keamanan, ketertiban, dan pelaksanaan kebersihan kawasan pelabuhan perikanan
11. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.


Dalam pelaksanaan Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh PPTK di wilayah kerja PPS Bitung merupakan kelanjutan dari kegatan pada bulan September 2010. Sejauh ini pelaksanaan kegiatan oleh kami selaku Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak di awal bulan Oktober 2010 adalah pembinaan dan penyuluhan Standar Operating Procedeur (SOP) tentang penyaluran BBM Solar yang bersubsidi. Kami melakukan pendampingan dan bimbingan dalam pelayanan jasa pada penyaluran BBM Solar Bersubdsidi yang dilakukan oleh KSU Komegoro dengan cara menyampaikan Standar Operational Procedeur (SPO) kepada setiap kapal-kapal perikanan yang berlabuh di PPS Bitung.

Setelah dilakukan pendampingan dan pembinaan kepada KSU. Komegoro sebagai pelayanan jasa BBM Solar subsidi telah mulai nampak adanya perubahan ke arah yang lebih baik. Pihak pengurus KSU. Komegoro mulai bisa menerapkan peraturan di PPS Bitung dalam hal pelayanan jasa BBM Solar bersubsidi sesuai SOP yang berlaku.

Secara ringkas tentang SOP Pelayanan Rekomendasi BBM Solar bersubsidi dimulai kapal perikanan “WAJIB” sandar/ tambat di dermaga PPS Bitung. Perusahaan perseorangan/ kapal perikanan mengajukan permohonan (rekomendasi) dilengkapi dengan dokumen pendukung kapal kemudian mengajukannya kepada seksi Pelayanan dan Pengembangan Usaha PPS Bitung. Untuk kelengkapan administrasi/ Dokumen kapal adalah sebagai berikut :
1) Surat permohonan ditujukan kepada kepala PPS Bitung Surat pernyataan
2) Jadwal rencana pengisian BBM
3) SIUP/SIPI/ SIKPI/ SSBP LUNAS/ PHP
4) Pas Tahunan/ Surat Ukur
5) Sertifikat Kesempurnaan/ Kalaikan Dikumen Kapal
6) STBL3KP dari Syahbandar PPS Bitung
7) SLO dari P2SDKP/ DKP Kota Bitung
8) Buku lapor tiba dari P2SDKP
9) Daftar ABK yang telah disyahkan oleh Syahbandar PPS Bitung
10) SIB yang telah disyahkan oleh Syahbandar PPS Bitung
11) Rekomendasi Asosiasi yang terdaftar pada Dirjen Perikanan Tangkap KKP setiap kapal perikanan di atas 30 GT (catatan: lihat lampiran 2)
12) Buku Layanan Bunker
13) Foto copy Faktur pembelian BBM sebelumnya (memperlihatkan yang asli kepada petugas)
Setelah Kelengkapan dokumen telah selesai, maka petugas pemeriksa tangki BBM Solar, melakukan pengecekan langsung ke kapal yang sandar di dermaga PPS Bitung. Hasil data di lapangan diajukan kepada seksi Pelayanan dan Pengembangan Usaha serta meneruskannya ke Kepala Bidang Pegembangan dan Kepala PPS Bitung untuk disetujui atau ditolak. Apabila ditolak maka dokumen disimpan, dan sebaliknya jika diterima maka diteruskan ke Pelaksana Pelayanan Jasa Usaha dan Fasilitas Usaha untuk menyiapkan Surat Pemberitahuan balasan kepada Perusahan/ Kapal Perikanan.

Selain itu, kegiatan di Awal bulan Oktober 2010 kegiatan kami adalah mengidentifikasi data potensi sumberdaya perikanan dan data Kelompok perikanan (nelayan, pembudidaya, dan pengolah) di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung dengan banyak melakukan koordinasi dengan instansi terkait yang menangani bidang perikanan di Kota Bitung. Data kelompok perikanan di Kota Bitung sebagai berikut :
Tabel 4. Daftar Kelompok Perikanan di Kota Bitung
NO Nama Kelompok Alamat Keterangan
1 2 3 4
1 Kharisma Kelurahan Moto Penangkapan
2 Harapan Rakyat Kelurahan Posokan Penangkapan
3 Mekar Indah Kelurahan Lirang Penangkapan
4 Sumber Berkat Kelurahan Pateten II Penangkapan
5 Tunas Muda Kelurahan Nusu Penangkapan
6 HOsana Kelurahan Batuputih Atas Penangkapan
7 Ora Er Labora Kelurahan Aertembaga Penangkapan
8 Berkat Usaha Kelurahan Wangurer Timur Penangkapan
9 Aer Laut Kelurahan Manembo-nembo Budidaya Laut
10 Tandarusa Kelurahan Tandarusa Budidaya laut
11 Anugerah Kelurahan Kasawari Budidaya Laut
12 Damai Sejahtera Kelurahan Kareko Budidaya Laut
13 Victory Kelurahan Pateten ll Penangkapan
14 Mitra Kelurahan Madidir Unet Penangkapan
15 Iktus Kelurahan Bitung Tengah Penangkapan
16 Pasela Kelurahan Winenet Dua Penangkapan
17 Berkat Kelurahan Batulubang Penangkapan
1 2 3 4
18 Berkat Sejati Kelurahan Madidir Unet Penangkapan
19 Fajar Baru Kelurahan Girian Bawah Penangkapan
20 Harapan Baru Kelurahan Batuputih Bawah Penangkapan
21 Ustafu Kelurahan Girian Atas Penangkapan
22 Tawoa Indah Kelurahan Batuputih Atas Budidaya Laut
23 Suka Maju Kelurahan Batuputih Bawah Budidaya Laut
24 Maju Bersama Kelurahan Binuang Budidaya Laut
25 Usaha Bersama Kelurahan Papusungan Budidaya Luat
26 Boarneges Kelurahan Batuputih Bawah Penangkapan
27 Usaha Baru Kelurahan Batuputih Atas Penangkapan
28 Hosana 2 Kelurahan Batuputih Atas Penangkapan
29 Lansa Kelurahan Giian Bawah Pengolahan
30 Amu Tiga Kelurahan Girian Bawah Pengolahan
31 Ustafu Kelurahan Girian Atas Pengolahan
Sumber. Dinas Perikanan dan Kelauatan Kota Bitung, 2010

Di awal bulan Oktober, tepatnya pada hari selasa tanggal 05 Oktober 2010 kami ikut menghadiri Rapat koordinasi penyuluh perikanan se-kota Bitung yang membahas tentang penentuan prioritas masalah dalam pembuatan program kerja penyuluh tahun 2011. Kemudian dilanjutkan dengan ’arisan penyuluh’ yang dilakukan pada hari kamis 07 oktober dimana kegiatan ini merupakan pertemuan rutin bulanan yang dilakukan oleh semua penyuluh (Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) sebagai wadah komunikasi, pertukaran informasi pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan sekaligus mempererat persaudaraan penyuluh di kota bitung. Output dari kegiatan ini yaitu disimpulkan programa penyuluh perikanan tahun 2011, dan diperolehnya informasi tentang pembuatan demplot pada unit pertanian, membuat BPP model serta segera dilaksanakannya kegiatan pelatihan kepada penyuluh pertanian di Kota Bitung.

Selain itu juga, kami selaku penyuluh perikanan tenaga kontrak (PPTK) wilayah kerja PPS Bitung di undang untuk hadir mengikuti penyerahan paket bantuan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di aula kantor walikota bitung. Penyerahan paket bantuan PUAP ini diserahkan langsung oleh bapak walikota kepada pengurus Koperasi Usaha Bersama (KUB) di Kota Bitung. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengembangkan KUB di Kota bitung.

Berikutnya adalah pelatihan rancangan sistem industri pertanian dan pengolahan terpadu produk unggulan kota bitung. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) dengan Fakultas Pertanian Univesitas Samratulangi (Unsrat) Manado. Kegiatan yang dilakukan selama 2 hari, pada tanggal 15 dan 18 Oktober 2010 diikuti oleh seluruh Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan dengan narasumber dosen Fakultas Pertanian Unsrat Manado. Tujuan kegiatan ini merupakan transper ilmu pengetahuan dan teknologi pasca panen dan pengolahan terpadu produk unggulan yang diberikan kepada penyuluh untuk dapat disampaikan dan diterapkan kepada petani/ nelayan yang ada di Kota Bitung.

Penyuluh Perikanan tenaga Kontrak (PPTK) III

LAPORAN BULAN SEPTEMBER 2011


Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung memiliki potensi-potensi yang memungkinkan untuk dikembangkan untuk memainkan peranan yang lebih strategis dalam percaturan ekonomi global. Secara umum, potensi-potensi tersebut terdiri atas potensi alami, kegiatan ekonomi (arus barang, jasa dan manusia) yang semakin meningkat, serta arah kebijakan pemerintah.
Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung terletak di Kota Bitung, Sulawesi Utara berada pada posisi 01°26’00” LU dan 125°11’00” BT tepat di bibir pasifik. Dengan perlindungan alami Pulau Lembeh, pelabuhan Bitung aman dari terjangan arus/ombak langsung dari Samudera Pasifik. Adapn data-data Hidro-oceanografi Pelabuhan Bitung panjang alur pelayaran 9 mil, lebar alur pelayaran 600 meter, kedalaman minimum 7 meter, luas kolam pelabuhan 4,32 Ha, kecepatan angin 6 knot, kecepatan arus 3 knot, serta tinggi gelombang 1 meter.
Secara geografis, letak PPS Bitung yang dekat dengan beberapa negara tetangga memungkinkan untuk memotong biaya dan waktu yang digunakan dalam proses transportasi barang, jasa maupun manusia. Sebagai contoh, animo eksportir di Sulawesi Utara untuk memanfaatkan pelayaran rute langsung Bitung - Singapura terus bertambah. Selain karena harga angkutan relatif lebih murah, rute ekspor Bitung-Singapura dinilai mampu menghilangkan sejumlah risiko, serta bisa mendorong percepatan cash flow. Selama ini biaya angkutan per peti kemas Bitung-Tanjung Perak/Tanjung Priok-Singapura dipasang oleh para pengusaha pelayaran sekitar 800 dollar AS.
Setelah diadakannya pelayaran langsung Bitung-Singapura para pengusaha pelayaran langsung menurunkan harga per kontainer menjadi sekitar 550 dollar AS. Begitu pula dalam proses ekspor langsung, bakal jauh lebih murah dibandingkan harus melalui Jakarta, atau Surabaya dan Singapura. Sedangkan fasilitas terminal yang dimiliki Pelabuhan Bitung saat ini antara lain, dermaga terminal Peti Kemas 130 m, dermaga Kapal Pelayaran Rakyat 60 m, lapangan penumpukan 44.000m2, CFS 42X30 m2, Dermaga Nusantara 605 m dan 602 m, IKD 146 m, lapangan petikemas Block 27.311m2 dan Hotmix 2.735 m2, gudang transit 13.392 m2, terminal Penumpang 3.195m2, serta fasilitas angkut lain: kapal tunda, pandu dan tongkang air, fasilitas dock/ship yard Forklift, truk, dsb. Selain itu, dalam 10 tahun terakhir, kegiatan Pelabuhan Bitung mengalami peningkatan kunjungan kapal sebanyak 0,80%, angkutan barang eksport sebesar 17,97%, angkutan barang import sebesar 16,16% serta angkutan petikemas sebesar 2,57% (Laporan Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung, 2009).
Beberapa konsep kebijakan pemerintah (pusat) meskipun beberapa diantaranya masih berupa wacana namun pengembangan Pelabuhan Bitung ditetapkan:
a) Dalam strategi pengembangan jaringan pelabuhan kargo konvensional di Indonesia, pelabuhan Bitung merupakan salah satu dari 9 Pelabuhan Domestik Perhubungan Terminal Internasional.
b) Dalam strategi pengembangan Pelabuhan peti kemas di Indonesia, Pelabuhan Bitung diproyeksikan sebagai International Hub Container Port.
Dalam strategi pengembangan pelabuhan penumpang/pariwisata utama wilayah utara untuk Negara-negara Filipina, Malaysia, Brunei Darrusalam, dsb.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Btung di awal bulan September, tepatnya pada hari jum’at tanggal 03 September 2010 adalah “Pasar Murah Ikan”. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai surat Intruksi Dirjen Perikanan Tangkap Nomor. 3842/DPT.3/TU.210.D3/VIII/10 bulan agustus tahun 2010 tentang pelaksanaan pasar ikan murah disetiap pelabuhan. Kegiatan yang dilaksanakan hanya dalam satu hari ini bertujuan untuk membantu masyarakat mendapat ikan murah untuk keperluan bulan puasa (Ramadhan).

Dalam pelaksanaan Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh PPTK di wilayah kerja PPS Bitung merupakan kelanjutan dari kegitan pada bulan Agustus 2010. Pada Bidang Pelayanan dan Pengembangan Usaha di PPS Bitung telah melaksanakan program Penguatan kelembagaan dan pola kemitraan yang professional bertujuan untuk meningkatkan usaha perikanan skala kecil/ menengah sehingga dapat memacu produksi dan menguntungkan yang pada akhirnya bertujuan pada peningkatan taraf hidup masyarakat perikanan di PPS Bitung.
Bentuk kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu sebagai berikut:
a. Inventarisasi kelompok usaha bersama (KUB) baik yang telah menerima paket bantuan maupun yang belum
b. Pembinaan kepada kelompok penerima paket perikanan TA.2009
c. Monitoring dan evaluasi serta pembinaan kepada kelompok penerima paket tahun sebelumnya
Penyelenggaraan pembinaan diprioritaskan untuk merangsang partisipasi aktif para anggota KUB untuk dapat tumbuh dan berkembang sehingga dapat mandiri dan mempunyai jiwa enterpreuner. Disamping itu dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan sebagai upaya guna mengimbangi laju perkembangan pembangunan perikanan. Sejauh ini pelaksanaan kegiatan oleh kami selaku Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak di awal september 2010 adalah pembinaan dan penyuluhan Standar Operating Procedeur (SOP) tentang penyaluran BBM Solar yang bersubsidi. Selain itu, kegiatan di Awal bulan September 2010 kegiatan kami adalah mengidentifikasi data potensi sumberdaya perikanan dan data Kelompok perikanan (nelayan, pembudidaya, dan pengolah) di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung dengan banyak melakukan koordinasi dengan instansi terkait yang menangani bidang perikanan di Kota Bitung.

Kami melakukan pengawasan pelayanan jasa pada penyaluran BBM Solar Bersubdsidi yang dilakukan oleh KSU Komegoro dan PT. Getra Mitra usaha berupa kegiatan pendampingan pelayanan rekomendasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar Bersubsidi dengan menyampaikan Standar Operational Procedur (SPO) kepada setiap kapal-kapal perikanan yang berlabuh di PPS Bitung.

Minggu, 27 Maret 2011

Penyuluh Perikanan tenaga Kontrak (PPTK) II

LAPORAN PPTK BLN AGUSTUS 2010


Kota Bitung teletak pada 10 23’23 – 1035’39’ LU dan 125018’13 BT. Laus wilayah Kota Bitung 31.350, 35 Ha.
Batas-batas wilayah administrasi Kota Bitung sebagai berikut:
a. Sebelah Utara dengan Kecamatan Likupang dan Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahas Utara
b. Sebelah Timur dengan Laut Maluku dan Samudra Pasifik
c. Sebelah Selatan dengan Laut Maluku
d. Sebelah Barat dengan Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara

Dilihat dari aspek topografi, keadaan tanahnya sebagian besar daratan Bitung atau 45,06 % berombak berbukit dan 32,73% bergunung. Hanya 4,18% merupakan dataran landai serta sisanya 18,03 berombak. Dibagian timur mulai dari pesisir Aertemaga sampai dengan Tanjung Merah di bagian barat, merupakan daratan yan relatif cukup datar dengan keiringan 0-150 sehingga secara fisik dapat dikembangkan sebagai wilayah perkotaan, industri, perdagangan dan jasa serta pemukiman.
Seperti daerah di Indonesia lainnya, keadaan musim di wilayah Kota Bitung mempunyai dua musim dalam satu tahun yaitu musim penghujan dan musim kemarau dengan curah hujan rata-rata 21,25 m/bulan dengan nilai maksimum 23 hari/ bulan dan minimum 4 hari/bulan. Iklim memiliki pengaruh yang erat kaitannya terhadap perkembangan usaha perikanan baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya curah hujan dapat mempengaruhi produksi usaha buddaya ikan dan kegiatan penangkapan ikan di laut. Musim hujan, angin kencang, dan keadaan iklim lainnya akan berpengaruh pula pada produksi perikanan terutama dalam kaitannya dengan musim ikan, migrasi ikan, jumlah hasil tangkapan ikan, lama waktu operasi dan lain sebagainya.
Secara administratif wilayah Bitung dibagi dalam 8 kecamatan dan 69 kelurahan. Sebagai salah satu basis penangkapan ikan, kota Bitung memiliki Potensi Memadai. Luas lahan budidaya darat 97 Ha, budidaya laut 250 Ha dengan jumlah nelayan yang terlibat sebanyak 14 ribu orang lebih. Menurut sensus oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bitung, terdata akhir mei 2010 jumlah penduduk kota Bitung sebanyak 209.216, maka 123.483 jiwa adalah masyarakat pesisir disepanjang 143,2 km garis pantai. Terdapat 33 kelompok pembudidaya terdiri atas 24 Kelompok budidaya darat dan 9 kelompok budidaya laut, 40 kelompok nelayan tangkap, 3 kelompok pengolahan, 9 Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) perikanan dan 1 kelompok konservasi (mangrove), serta 61 buah perusahaan tangkap dengan 15 buah tangkahan (dermaga khusus) dengan armada sebanyak 1.963 buah terdiri dari 679 perahu tanpa motor, 522 perahu motor temple, dan 782 buah kapal motor.
Produksi perikanan laut tahun 2009 mencapai 144,3 ribu ton dengan nilai Rp 921,8 millyar lebih. Dari hasil budidaya laut produksinya dengan jenis kerapu, kakap, dan kuwe, mencapai 23,3 ton bernilai Rp 477 juta. Sedangkan budidaya darat produksinya mencapai 119,4 ton, terdiri dari ikan mas, mujair, nila, dan bandeng, senilai Rp 1,6 millyar lebih (Laporan Tahunan Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bitung, 2009).
Salah satu pelabuhan yang diharapkan menjadi salah satu pintu gerbang perekonomian Indonesia adalah Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung. Pelabuhan Bitung terletak di Kota Bitung, Sulawesi Utara berada pada posisi 01°26’00” LU dan 125°11’00” BT tepat di bibir pasifik. Dengan posisi yang sangat strategis, berada di bibir pasifik dengan kedalaman yang sangat memadai serta adanya barrier alami Pulau Lembeh, pelabuhan Bitung aman dari terjangan arus/ ombak langsung dari Samudera Pasifik. Pelabuhan Bitung semakin berkembang dan memiliki peran yang sangat penting tidak hanya bagi propinsi Sulawesi Utara saja namun secara global bagi Kawasan Indonesia Timur lainnya.

Pelabuhan Bitung dalam hitungan tahun-tahun terakhir telah berkembang pesat, bahkan untuk ke depannya ada wacana untuk dikembangkan menjadi salah satu international Hub Port di Indonesia yang akan mendampingi Jakarta, Surabaya, Batam dan Bali.

Dalam pelaksanaannya, di Bidang Pelayanan dan Pengembangan Sumberdaya kelautan dan Perikanan (P2SDKP) telah melaksanakan program Penguatan kelembagaan dan pola kemitraan yang professional bertujuan untuk meningkatkan usaha perikanan skala kecil/ menengah sehingga dapat memacu produksi dan menguntungkan yang pada akhirnya bertujuan pada peningkatan taraf hidup masyarakat perikanan di PPS Bitung.

Bentuk kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu sebagai berikut:
a. Inventarisasi kelompok usaha bersama (KUB) baik yang telah menerima paket bantuan maupun yang belum
b. Pembinaan kepada kelompok penerima paket perikanan TA.2009
c. Monitoring dan evaluasi serta pembinaan kepada kelompok penerima paket tahun sebelumnya

Penyelenggaraan pembinaan diprioritaskan untuk merangsang partisipasi aktif para anggota KUB untuk dapat tumbuh dan berkembang sehingga dapat mandiri dan mempunyai jiwa enterpreuner. Disamping itu dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan sebagai upaya guna mengimbangi laju perkembangan pembangunan perikanan.

Sejauh ini pelaksanaan kegiatan oleh kami selaku Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak di awal bulan Agustus 2010 adalah pemantapan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh bidang P2SDKP dan bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bitung yakni melakukan pembinaan kepada KUB di sentra-sentra perikanan serta teknologi yang mungkin dikembangkan sekaligus untuk mendapatkan masukan tentang permasalahan yang dihadapi di lapangan dan cara menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, kegiatan di Awal bulan Agustus 2010 cenderung lebih banyak mengidentifikasi data potensi sumberdaya perikanan dan data Kelompok perikanan (nelayan, pembudidaya, dan pengolah) di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung dengan banyak melakukan koordinasi dengan instansi terkait yang menangani bidang perikanan di Kota Bitung. Kami juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan pendampingan pelayanan rekomendasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar Bersubsidi dengan menyampaikan Standar Operational Procedur (SPO) kepada setiap kapal-kapal perikanan yang berlabuh di PPS Bitung.

Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK) I

asslmualkum,,
salam sejahtera bwt qta smwa,,
smga kita smwa tetap dlm kondisi sehat wal afiat dan yg terpenting tetap sllu bersyukur atas nikmat yang tlh Tuhan berikan kpda kita smwa. Tidak terasa sdh hmpir setahun smnjak sya nge-Post di blogger nie. Akbiat kesibukkan yg sya almi hingga blogger "sedikit terlupakan", yaahhh sebanding jga sie dgn rating yg saya trima hingga saat nie pun blogg yg sya kelola tetap "jalan di tempat" sja..
sdkit sya akn bercerta tentang kejadian yg sya alami hingga pada saat skrg yg seolah-olah "melupakan" blogger tercinta.

Setelah melksanakan praktek akhir di daerah Pati Jawa Tengah slama kurang lebih 2 bln, syapun kemali pulang ke Kampus bogor lebih tepat'y kampus Sekolah Tinggi Perikanan Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor. pada bln agustus tahun 20101 sya pun lulus dan berhak menyadang gelar Sarjana Sains Terapan Perikanan. Pada bln yg sma pula sya di tawari menjadi Penyuluh Perikanan tenaga Kontrak (PPTK) di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)Bitung, dan sya pun menyetujui kontrak pun dilaksanakan.

Dalam perjalannanya, kontrak sya laksnakan dengan se-baik2'y sesuai dengn tugas dan kewajiabn yg sya emban yakni sebagai Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak selama bln desember 2010. Selanjut'y di awal bln september Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengadakan seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri di lingkup KKP,dan sya pun mencoba mendaftarkan diri.
Alhamduliilah, selama seleksi yg diadakan kurang lebih 3 bln (mulai dihitung pendaftaran smapai pengumuman hasil serta registrasi CPNS plus waktu menunggu'y yg "Lumayan Lama") saya di nyatakan LULUS oleh pihak pengadaan seleksi CPNS di lingkup KKP. Syukur kpada ALLAH SWT, Tuhan yg Maha Esa yg tlh membrikan rahmat dan rezeki yg tak terhingga kpada sya, smga apa yg telh sya peroleh menambah keimanan sya dan smkin bersyukur kpada-Nya.

Saaat ini, sya bekerja di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung dgn status bkn sbgai tenaga kontrak lagi, tetapi 'Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kelautan dan Perikanan" di PPS Bitung.