Senin, 28 Maret 2011

Penyuluh Perikanan tenaga Kontrak (PPTK) III

LAPORAN BULAN SEPTEMBER 2011


Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung memiliki potensi-potensi yang memungkinkan untuk dikembangkan untuk memainkan peranan yang lebih strategis dalam percaturan ekonomi global. Secara umum, potensi-potensi tersebut terdiri atas potensi alami, kegiatan ekonomi (arus barang, jasa dan manusia) yang semakin meningkat, serta arah kebijakan pemerintah.
Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung terletak di Kota Bitung, Sulawesi Utara berada pada posisi 01°26’00” LU dan 125°11’00” BT tepat di bibir pasifik. Dengan perlindungan alami Pulau Lembeh, pelabuhan Bitung aman dari terjangan arus/ombak langsung dari Samudera Pasifik. Adapn data-data Hidro-oceanografi Pelabuhan Bitung panjang alur pelayaran 9 mil, lebar alur pelayaran 600 meter, kedalaman minimum 7 meter, luas kolam pelabuhan 4,32 Ha, kecepatan angin 6 knot, kecepatan arus 3 knot, serta tinggi gelombang 1 meter.
Secara geografis, letak PPS Bitung yang dekat dengan beberapa negara tetangga memungkinkan untuk memotong biaya dan waktu yang digunakan dalam proses transportasi barang, jasa maupun manusia. Sebagai contoh, animo eksportir di Sulawesi Utara untuk memanfaatkan pelayaran rute langsung Bitung - Singapura terus bertambah. Selain karena harga angkutan relatif lebih murah, rute ekspor Bitung-Singapura dinilai mampu menghilangkan sejumlah risiko, serta bisa mendorong percepatan cash flow. Selama ini biaya angkutan per peti kemas Bitung-Tanjung Perak/Tanjung Priok-Singapura dipasang oleh para pengusaha pelayaran sekitar 800 dollar AS.
Setelah diadakannya pelayaran langsung Bitung-Singapura para pengusaha pelayaran langsung menurunkan harga per kontainer menjadi sekitar 550 dollar AS. Begitu pula dalam proses ekspor langsung, bakal jauh lebih murah dibandingkan harus melalui Jakarta, atau Surabaya dan Singapura. Sedangkan fasilitas terminal yang dimiliki Pelabuhan Bitung saat ini antara lain, dermaga terminal Peti Kemas 130 m, dermaga Kapal Pelayaran Rakyat 60 m, lapangan penumpukan 44.000m2, CFS 42X30 m2, Dermaga Nusantara 605 m dan 602 m, IKD 146 m, lapangan petikemas Block 27.311m2 dan Hotmix 2.735 m2, gudang transit 13.392 m2, terminal Penumpang 3.195m2, serta fasilitas angkut lain: kapal tunda, pandu dan tongkang air, fasilitas dock/ship yard Forklift, truk, dsb. Selain itu, dalam 10 tahun terakhir, kegiatan Pelabuhan Bitung mengalami peningkatan kunjungan kapal sebanyak 0,80%, angkutan barang eksport sebesar 17,97%, angkutan barang import sebesar 16,16% serta angkutan petikemas sebesar 2,57% (Laporan Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung, 2009).
Beberapa konsep kebijakan pemerintah (pusat) meskipun beberapa diantaranya masih berupa wacana namun pengembangan Pelabuhan Bitung ditetapkan:
a) Dalam strategi pengembangan jaringan pelabuhan kargo konvensional di Indonesia, pelabuhan Bitung merupakan salah satu dari 9 Pelabuhan Domestik Perhubungan Terminal Internasional.
b) Dalam strategi pengembangan Pelabuhan peti kemas di Indonesia, Pelabuhan Bitung diproyeksikan sebagai International Hub Container Port.
Dalam strategi pengembangan pelabuhan penumpang/pariwisata utama wilayah utara untuk Negara-negara Filipina, Malaysia, Brunei Darrusalam, dsb.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Btung di awal bulan September, tepatnya pada hari jum’at tanggal 03 September 2010 adalah “Pasar Murah Ikan”. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai surat Intruksi Dirjen Perikanan Tangkap Nomor. 3842/DPT.3/TU.210.D3/VIII/10 bulan agustus tahun 2010 tentang pelaksanaan pasar ikan murah disetiap pelabuhan. Kegiatan yang dilaksanakan hanya dalam satu hari ini bertujuan untuk membantu masyarakat mendapat ikan murah untuk keperluan bulan puasa (Ramadhan).

Dalam pelaksanaan Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh PPTK di wilayah kerja PPS Bitung merupakan kelanjutan dari kegitan pada bulan Agustus 2010. Pada Bidang Pelayanan dan Pengembangan Usaha di PPS Bitung telah melaksanakan program Penguatan kelembagaan dan pola kemitraan yang professional bertujuan untuk meningkatkan usaha perikanan skala kecil/ menengah sehingga dapat memacu produksi dan menguntungkan yang pada akhirnya bertujuan pada peningkatan taraf hidup masyarakat perikanan di PPS Bitung.
Bentuk kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu sebagai berikut:
a. Inventarisasi kelompok usaha bersama (KUB) baik yang telah menerima paket bantuan maupun yang belum
b. Pembinaan kepada kelompok penerima paket perikanan TA.2009
c. Monitoring dan evaluasi serta pembinaan kepada kelompok penerima paket tahun sebelumnya
Penyelenggaraan pembinaan diprioritaskan untuk merangsang partisipasi aktif para anggota KUB untuk dapat tumbuh dan berkembang sehingga dapat mandiri dan mempunyai jiwa enterpreuner. Disamping itu dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan sebagai upaya guna mengimbangi laju perkembangan pembangunan perikanan. Sejauh ini pelaksanaan kegiatan oleh kami selaku Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak di awal september 2010 adalah pembinaan dan penyuluhan Standar Operating Procedeur (SOP) tentang penyaluran BBM Solar yang bersubsidi. Selain itu, kegiatan di Awal bulan September 2010 kegiatan kami adalah mengidentifikasi data potensi sumberdaya perikanan dan data Kelompok perikanan (nelayan, pembudidaya, dan pengolah) di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung dengan banyak melakukan koordinasi dengan instansi terkait yang menangani bidang perikanan di Kota Bitung.

Kami melakukan pengawasan pelayanan jasa pada penyaluran BBM Solar Bersubdsidi yang dilakukan oleh KSU Komegoro dan PT. Getra Mitra usaha berupa kegiatan pendampingan pelayanan rekomendasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar Bersubsidi dengan menyampaikan Standar Operational Procedur (SPO) kepada setiap kapal-kapal perikanan yang berlabuh di PPS Bitung.

Tidak ada komentar: